Salah seorang yang menopang tugas sehari-hari saya di kantor adalah sekretaris. Pekerjaan saya benar-benar terbantu dikarenakan mempunyai sekrtaris yang cerdas, tangkas dan pro aktif. Hampir semua hal yang sifatnya administratif dan tehnis diselesaikan oleh sekretaris.
Salah satu dari persoalan utama didalam perusahaan (kontraktor) di Indonesia adalah produktivitas tenaga kerja yang rendah. Padahal kenyataannya, perusahaan diinginkan tetap berkembang dan raih laba yang memuaskan dengan produk yang udah dihasilkan oleh para pekerja.
Salah satu upaya yang sanggup dijalankan oleh perusahaan supaya sanggup bertahan dan raih laba yang di inginkan adalah dengan tingkatkan produktivitas sumber daya manusianya (SDM).
Selain menjadi aset paling utama bagi perusahaan, SDM juga menjadi salah satu komponen cost terbesar didalam perusahaan. Oleh karenanya, manajer perusahaan perlu sanggup perhatikan produktivitas tenaga kerja untuk sesuaikan tingkat efisiensi cost perusahaan.
Pengukuran produktivitas punya sebagian manfaat, yaitu:
Memberikan informasi bagi perusahaan untuk memilih dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitas perusahaan dari kala ke waktu
Sebagai evaluasi perkembangan dan efektifitas dari perbaikan tetap menerus yang dijalankan perusahaan;
Memperbaiki cara kerja dan memperbaharui cara kerja untuk tingkatkan laba perusahaan;
Memberikan informasi seberapa besar produktivitas tenaga kerja dari th. ke tahun;
Memberikan informasi apakah faktor-faktor penjualan, cost bahan yang digunakan, cost overhead produksi, cost administrasi dan umum, dan cost tenaga kerja memengaruhi produktivitas tenaga kerja terhadap suatu perusahaan.
Pengukuran produktivitas adalah suatu cara untuk tingkatkan produktivitas. Produktivitas sanggup dikatakan tinggi atau rendah jika udah dibandingkan dengan standar jaman lalu. Peningkatan produktivitas berlangsung jika keluaran yang serupa sanggup dihasilkan dari masukan yang lebih sedikit atau menghasilkan keluaran yang lebih banyak untuk masukan yang sama.
Itulah ulasan tentang pengertian produktivitas tenaga kerja, faktor-faktor yang sanggup memengaruhi produktivitas tenaga kerja dan kegunaan dari pengukuran produktivitas para pekerja.
Alkisah, seorang CEO merasa kesal bersama sekretaris barunya. Pekerjaannya hanya dandan atau berhias dan juga bermain social media. Sementara pekerjaan utamanya mengangkat telpon justru jarang dilakukan. Berulang-ulang telpon yang masuk tidak diangkat oleh sekretaris baru ini oleh digital agency.
Kesal bersama kinerjasa sang sekretaris, maka sang CEO memanggilnya dan bertanya, “Kenapa anda tidak bekerja optimal?” Sang sekretaris yang telah merasa bekerja optimal menjawab, “Lho, saya kerja bersama benar-benar baik pak, semua keperluan papa saya siapkan bersama baik dan tidak pernah lalai.”
Sang CEO yang telah merasa agak kesal menanyakan lagi, “Mengapa tiap tiap ada telpon yang berdering tidak pernah anda angkat? Padahal boleh jadi itu telpon penting untuk saya.” Sang sekretaris bersama cepat menjawab, “Nah, itu masalahnya pak. Saya jengkel banget, sejak saya bekerja jadi sekretaris bapak, semua telpon yang masuk melacak papa dan tidak ada yang melacak saya. Jadi membuat apa saya angkat, teleponnya tidak benar sambung melulu.”