Apa Itu Odometer? Kenali Fungsi dan Cara Kerjanya

Apa itu Odometer? Mungkin pertanyaan ini kerap terbesit dibenak para pemilik mobil. Pasalnya biasanya orang lebih familiar dengan speedometer ketimbang dengan odometer.

Di sisi lain, biasanya orang terhitung belum jelas secara detail, ragam indikator di instrument cluster. Alhasil masih banyak pemilik kendaraan yang keliru mengartikan.

Lalu apa itu odometer? Berikut ini Moladin bakal menjabarkan secara rinci perihal odometer dan terhitung kegunaannya.

 

Penjelasan Mengenai Apa Itu Odometer?

Buat kalian yang belum jelas apa itu odometer, kegunaan utamanya adalah alat penunjuk jarak tempuh kendaraan. Biasanya terletak di panel mtr. dasbor mobil kamu. Umumnya berada dekat dengan bundaran informasi perihal kecepatan mobil, atau yang biasa disebut dengan speedometer.

Tampilan odometer terbagi menjadi dua, yaitu secara mekanik (analog) dan elektronik. Odometer yang bekerja secara mekanik mengandalkan bundaran-bundaran yang bergerak secara mekanis. Biasanya style ini banyak dipakai oleh mobil keluaran lama. Sedangkan untuk mobil keluaran baru, angka-angka odometer tampil dengan layar digital.

Lalu satuan yang digunakan odometer bersifat kilometer (Km). Artinya kecuali odometer menunjukan angka 40456, maka kendaraan sudah menempuh jarak sebanyak 40.456 KM.

Buat kalian yang belum jelas apa itu odometer, kegunaan utamanya adalah alat penunjuk jarak tempuh kendaraan. Biasanya terletak di panel mtr. dasbor mobil kamu. Umumnya berada dekat dengan bundaran informasi perihal kecepatan mobil, atau yang biasa disebut dengan speedometer.

Tampilan odometer terbagi menjadi dua, yaitu secara mekanik (analog) dan elektronik. Odometer yang bekerja secara mekanik mengandalkan bundaran-bundaran yang bergerak secara mekanis. Biasanya style ini banyak dipakai oleh mobil keluaran lama. Sedangkan untuk mobil keluaran baru, angka-angka odometer tampil dengan layar digital.

Lalu satuan yang digunakan odometer bersifat kilometer (Km). Artinya kecuali odometer menunjukan angka 40456, maka kendaraan sudah menempuh jarak sebanyak 40.456 KM.

Angka yang tertulis di odometer, terhitung kerap menjadi pertimbangan atau patokan kala seseorang mengidamkan membeli mobil bekas. Contohnya, anda mengidamkan membeli Mitsubishi Xpander dengan tahun produksi 2018. Namun di dalam odometer tersebut, tertulis bahwa kilometer pemakaian sudah capai 50 ribu kilometer.

Dengan angka odometer yang tertera, anda dapat melukiskan bahwa Xpander bekas yang bakal anda beli merupakan kendaraan harian dengan kerja berat. Hal berikut lantaran biasanya mobil privat di dalam satu tahun, tersedia di kisaran 10 ribu Km perjalanan. Kalau di dalam dua tahun sudah 50 ribu Km, berartu tiap tahun kendaraan itu melaju 25 ribu Km.

Bila menemukan kendaraan letih seperti itu, tersedia baiknya dihindari atau ditawar dengan harga lebih murah.Soalnya mobil dengan kilometer yang tinggi lebih cenderung rentan mengalami masalah pada mesin dan terhitung komponen lainnya. Terutama pada bagian kaki-kaki, yang biasanya cenderung lebih cepat memperlihatkan kendala dengan Flow Meter Tokico.

Lain halnya kecuali menemukan mobil bekas dengan odometer yang berjarak pendek. Besar barangkali mobil berikut masih di dalam suasana prima. Oleh karenanya, potensi untuk dibeli tambah besar.

Sebagai pemilik mobil, kegunaan odometer terhitung sebagai indikator pengingat selagi service atau penggantian oli mesin. Cara bacanya mudah, anda memadai ingat jumlah km di odometer berikut selagi servis terakhir. Kemudian tambahkan dengan 10.000 Km. Misal paling akhir kali servis, jarak tempuh di odometer adalah 15.000 Km, maka kala mobil anda sudah berkendara sejauh 25.000 Km sudah semestinya langsung ganti oli mesin lagi.

 

Kenali Tanda-Tanda Odometer Tidak Normal

Khusus untuk anda yang mengidamkan membeli mobil bekas, perlu jelas apa itu odometer secara detail. anda terhitung perlu waspada kepada oknum yang tidak bertanggungjawab yang sengaja memutar atau mengutak-atik odometer mekanik ataupun elektronik.

Tujuan pergantian jarak odometer tersebut, supaya angka kilometer muncul rendah atau umur mobil diklaim masih muda dan fit. Odometer mekanik dan elektronik sebenarnya dapat dibikin menjadi lebih muda kembali, istilahnya dimundurkan.

Pada odemeter analog dapat dikerjakan secara manual. Agar anda dapat jelas sinyal dari odometer yang tidak normal, sejatinya dapat dikerjakan dengan cara mudah. Khususnya pada odometer mekanis, tentu bakal tersedia jejak sinyal kecuali odometer dibuka secara manual.

Namun berlainan dengan odometer elektronik. Cara memundurkannya memakai software tersendiri. Oleh karenanya, lebih susah untuk dideteksi dan perlu ditangani oleh pakar khusus.

Oleh karena itu, kala membeli mobil bekas selain menyaksikan odometer terhitung menyaksikan suasana mobil secara kasat mata. Misal cek bagian setir, apakah kulitnya atau karetnya sudah aus? Lalu periksa suasana pedal gas yang metalnya mengelupas atau tidak? Kalau aus dan terkelupas, maka dapat dipastikan mobil capek.

Dalam membeli mobil bekas, anda terhitung perlu lakukan test drive. Rasakan sendiri sensasi berkendaranya supaya tidak cuma tertipu dengan menyaksikan odometer saja.

Selain itu, dampak dari odometer yang tidak normal atau dimundurkan, bakal sebabkan jadwal service berkala menjadi berantakan. Tentu saja hal ini dapat membahayakan keselamatan pengendara.